Wednesday, February 27, 2013

Original


Saya sedikit tidak sependapat dengan teman-teman yang tidak ingin menonton film karya anak bangsa (re: film lokal) dan lebih memilih menonton film asing saat ke bioskop dengan alasan, "alah beberapa bulan lagi juga tayang di tv."

Kalau bukan bangsa sendiri yang mengapresiasi hasil karya anak bangsa, siapa lagi? Jika kita sendiri tidak bisa menghargai para sineas muda Indonesia, bagaimana bangsa lain akan menghargai mereka?
Coba fikirkan kembali.

nb:
yang saya maksudkan dengan film di sini bukan film-film yang hanya mengumbar 'paha-dada-paha-dada', tapi memang memang merupakan film-film yang layak ditonton sebagai film yang berkualitas. Kalau film 'paha-dada' sebaiknya tidak usah ditonton, biarkan rumah produksi mereka merugi karena telah menyajikan tontonan tidak layak buat pemuda kita. Doakan semoga mereka cepat tobat dan beralih menjadi penjual ayam goreng saja.

Wednesday, February 20, 2013

Kenapa Dia?

Kepada Tuhan yang menjawab semua doa, ingin sekali aku menampar Engkau sebagai sebuah protes, kenapa harus pada dia? Kenapa bukan pada yang lain saja?

Teruntuk hati yang tak pernah salah, ingin sekali aku meremukkanmu dan membuangmu sebagai sebuah tanda keberatan, kenapa harus dia? Kenapa bukan orang lain saja?