tag:blogger.com,1999:blog-60314249396120999162024-02-07T19:42:08.064+07:00Shadow's StoryMe; Born to live the life I deserve. To express myself. To be only one person and one person only.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11375576200744344297noreply@blogger.comBlogger102125tag:blogger.com,1999:blog-6031424939612099916.post-67890584236561278702018-05-24T08:27:00.000+07:002018-05-24T08:27:51.177+07:00Ketika Kita Tahu Caranya BersyukurTuhan selalu punya cara unik dalam mengatur hidup setiap hamba-Nya.<br />
<br />
Ada yang didekatkan, ada yang dijauhkan.<br />
<br />
Ada yang disatukan, ada yang dipisahkan.<br />
<br />
Ada yang dimudahkan, ada yang dipersulit.<br />
<br />
Ada yang dipercepat, ada yang diperlambat.<br />
<br />
Manusia berencana, Tuhan menertawakan.<br />
<br />
Kadang dalam hidup, apa yang kita lalui tidak selalu menjadi hal terpenting. Justru yang penting adalah bagaimana caranya kita mensyukuri apa pun yang diberikan, lalu mengembalikan semuanya kepada Tuhan.<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11375576200744344297noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6031424939612099916.post-41907303075709346822018-04-01T14:33:00.000+07:002018-07-27T14:33:52.956+07:00Body Shaming - Shame on You<div class="msg-body P_wpofO iy_A" data-test-id="message-view-body-content" style="text-align: justify;">
<div class="jb_0 X_6MGW N_6Fd5">
<div>
<div id="yiv0800211996">
<div>
<div>
Karena lagi banyak yang bahas soal '<i>body shaming</i>' di story instagram, saya juga mau sharing pengalaman saya. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
<i>As
you know, I've lost some weight since December </i>yang mana membuat badan
saya terlihat seperti papan dan/atau tengkorak berjalan. Saya pernah
lebih kurus dari ini sebenernya, tapi dikarenakan saya sudah dalam berat
badan ideal dalam waktu lama (hampir 5 tahun) bahkan sempat sangat
semoq (54 kg dengan tinggi badan tidak seberapa), turun BB menjadi
mendekati underweight (which is it still okay) dan kurus kayak sekarang
bikin tubuh saya terlihat sedikit aneh. Pipi saya yg dulunya chubby
banget jadi lebih tirus, pinggul saya yg dulunya full jd tepos kayak
papan. Celana yang waktu kuliah s1 dulu pas (bahkan mendekati ketat),
skrg jadi longgar saat saya pakai. Semua orang yang sudah lama tidak
bertemu dengan saya pasti selalu bilang, "kurus banget lo skrg," atau
"you look better before, why you look so terrible now?".</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Awalnya saya biasa aja sih, tapi lama-lama annoyed juga. </div>
<div>
Saya
kemudian mulai mendengarkan pendapat orang-orang, yang membuat diri
saya sendiri insecure. Saya mulai bertanya pendapat orang lain should I
regain some weight? What should I do? Should I eat this or that? Saya
mulai pusing sama makanan, dan akhirnya stress sendiri. Saya mencoba
makan banyak, tapi malah muntah atau diare, sementara makan sesering
mungkin ga ngaruh ke badan.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Sekarang sudah
mendekati akhir bulan Maret dan terakhir saya nimbang BB malah berat
saya turun kurang lebih 1kg dari terakhir nimbang di awal februari, yang
berarti usaha saya naikin berat badan adalah sia-sia.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Tapi
pada akhirnya saya mikir, saya bukanlah apa yang orang lain liat
tentang saya. Kalau saya nyaman dengan badan saya sendiri, ngapain mesti
pusing sama pendapat orang lain. Saya mulai males mikirin apa kata
orang lain tentang saya dan memikirkan tentang perasaan orang lain yang
mengalami hal yg sama dengan saya, kayak: orang kurus yang pengen makan
banyak tapi ga naik-naik bobot badannya sampe dikatain bulimia sama
orang lain. Atau kayak orang gendut yang dikatain kebo dan disuruh diet
sama orang lain. Rasanya sakit ya, ternyata. Udah usaha naikin/nurunin
BB tapi ga ada perubahan aja udah bikin pusing, apalagi ditambah sama
dengerin omongan orang lain yang ga bertanggung jawab. Lelah dedek,
bang. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
<i>Remember the old adage of walking in
another person’s shoes? We should think about that before we start
throwing around words that hold such a heavy weight with their perceived
definitions.</i></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<i>Please</i> gaes, <i>no one need your
opinion about someone's body</i>. <i>Please stop body shaming</i>!!!</div>
<div>
Menurut lo itu
biasa aja, cuma basa basi busuk, hanya bercandaan biasa, tapi jauh dalam
lubuk hati seseorang, pendapat lo mengenai tubuh orang tersebut itu
mungkin sangat menyakiti mereka. Lo gatau kan usaha mereka? Lo gatau
kan apa yang sebenernya terjadi sama tubuh mereka? Lo gatau kan mereka
nyaman sama badan mereka?</div>
<div>
<i> Let them be whatever they want</i>.
Mereka tersinggung juga bukan berarti mereka baperan, tapi memang apa
yang lo lontarkan itu ga penting bahkan menyakiti mereka. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Iya,
saya sadar saya juga sering melakukan <i>body shaming</i> dulunya, secara
sadar atau nggak. Tapi saya selalu berusaha untuk secara sadar untuk
tidak lagi melakukan hal tersebut. Instead of saying "<i>you look so
skinny</i>" or "gendutan ya lo skrg", saya akan lebih memilih "wah makin
cantik aja kamu".</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Remeh banget emang, tapi
berarti banget buat lawan bicara lo. Gampang banget kan bikin hari orang
lain cerah, segampang bikin orang lain sedih dengan kalimat yang
mengandung '<i>body shaming</i>' lo. </div>
<div>
Jika segampang itu jadi orang baik, kenapa harus jadi orang jahat? </div>
<div>
Coba deh pikir lagi.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Jadi,
inti dari tulisan panjang ga penting di atas adalah, GA USAH RESE SAMA
HIDUP ORANG LAIN <i>AND MIND YOUR GODDAMN BUSINESS</i>! CAPISCE?</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11375576200744344297noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6031424939612099916.post-33858055987063170502018-03-18T06:00:00.000+07:002018-05-16T16:23:51.193+07:00To the Man Who is Brave Enough to Love Me and Will Never Give Up on Me<div style="text-align: justify;">
Let me start this by
saying sorry.</div>
<div style="text-align: justify;">
I am sorry it won't be easy loving a girl like me. I am not the perfect girl you have always
wanted. I have my flaws, I make mistakes, I have <span class=" UFICommentActorAndBody"><span data-ft="{"tn":"K"}"><span class="UFICommentBody _1n4g">this bad habit of over thinking</span></span></span>, I have fears, and insecurities.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="text_exposed_show"><span class=" UFICommentActorAndBody"><span data-ft="{"tn":"K"}"><span class="UFICommentBody _1n4g">I am sorry you have to be
strong enough to handle me because I need someone who’s patient enough
to understand why I am who I am
today.</span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="text_exposed_show"><span class=" UFICommentActorAndBody"><span data-ft="{"tn":"K"}"><span class="UFICommentBody _1n4g"><span class=" UFICommentActorAndBody"><span data-ft="{"tn":"K"}"><span class="UFICommentBody _1n4g">I
am sorry because I know exactly that loving me will stress you out,
make you angry, break your heart at times, test you, challenge you, and
change you.</span></span></span> </span></span></span> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
I will be difficult with me more often than not. I have scars on my body and on my heart, I ha<span class="text_exposed_show">ve mosters in </span><span class="text_exposed_show"><span class="text_exposed_show">my nightmares and aims</span>. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="text_exposed_show">I just hope you'd be able to accept them.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="text_exposed_show">I hope you'll love me with all my imperfections. </span></div>
<div class="text_exposed_show" style="text-align: justify;">
<br />
There will be times I
would think I am not good enough but please tell me I am more than
enough for you.<br />
There will be times I would doubt you or your
love for me but all you need to do is reassure and show me, let me know
I'm the one you really love.<br />
There will also be times I would ignore
you, your texts, your chat, calls or even block you but please do not give up. <br />
I can be annoying at times, I can be difficult and stubborn at times but never get tired and never give up on me. <br />
There are times I am crazy and nuts, and if that
happens to me, please don't laugh at me and just help
me. Please hug and kiss me on the forehead and it is enough for me.<br />
Stick by my side and love me not just on good times but also
during the hard times. I hope you will also fall in love with the
suicidal-depressed-anxious-clingy-possessive girl in me. I hope you'll
held all the pieces of my broken self and still call me beautiful.<br />
Spoil me and I will spoil you more. Love me and I will love you deeper. <span class=" UFICommentActorAndBody"><span data-ft="{"tn":"K"}"><span class="UFICommentBody _1n4g">I am not the best at being loved, but I am pretty amazing at loving.</span></span></span><br />
<br />
Dear, You.<br />
Thanks for being my 2 a.m. person. Thank you for being so comforting. Thank you for always making efforts to make me smile.<br />
Thank you for making me believe in love again. Thanks for making me stronger. You are the one who believe in my abilities.<br />
<br />
I promise you that we will make it and we will grow stronger each and every day. I don't give up. I'll never give up. I can keep my promises so please
keep yours also. And I can be sure of is you won't regret taking a chance on me. I promise.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11375576200744344297noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6031424939612099916.post-90347551468249891032018-03-07T14:19:00.005+07:002018-03-07T14:19:59.812+07:00Konsep JodohSemenjak menginjak usia 25 tahun, banyak hal yang berubah dalam hidup saya. Mulai dari kegemaran, prioritas, opini terhadap sesuatu, hingga prinsip hidup. Umur seperempat abad merupakan tahap was-was bagi sebagian perempuan, namun tidak sedikit juga yang menganggap tahap ini adalah sebuah langkah baru bagi mereka. Bagi saya sendiri, memasuki usia ini adalah saat bagi saya me-restart dan recharge hidup saya.<br />
<br />
Ketika teman-teman perempuan saya mulai was-was ketika memasuki 25 belum menemukan jodohnya, saya justru anteng karena saya berpikir sudah menemukan jodoh saya (saya sudah memiliki pasangan saat itu) . Namun selang beberapa bulan, ketika teman-teman saya menemukan pasangan hidupnya di usia 25, saya justru dicampakkan di usia ini.<br />
Sakit? Pasti.<br />
Kecewa? Sangat.<br />
<br />
Tapi kemudian saya memikirkan ulang mengenai segala yang terjadi dalam hidup saya. It must be tough at first, but then I changed my mind about it. This is where Allah wants me to be right now, and if Allah wills me to be here, if Allah wills it for me to be here, then this is the best for me.<br />
<br />
This is change my perspective at all. We're as happy as we make our minds up to be.<br />
<br />
Orang yang saya pikir jodoh saya, ternyata membuktikan sendiri bahwa dia bukan jodoh saya. Makanya Allah menjauhkan saya dari orang tersebut. Lalu dunia saya berubah, 180 derajat. Menjadi jauh jauh jauh lebih baik.<br />
<br />
Maha suci Allah dengan segala rencanaNya.<br />
<br />
Persepsi saya berubah tentang segala hal. Jodoh bukan lagi tentang siapa yang sudah menemani hidup saya dan mengisi hidup saya setelah sekian lama. Ternyata jodoh itu tentang saling menemukan. Dibimbing oleh Tuhan untuk saling menemukan lalu saling mengisi. Saling mengisi lalu bersatu untuk saling melengkapi. Saling melengkapi untuk terus berkembang ke arah yang lebih baik.<br />
<br />
Ungkapan "jodoh tidak kemana" tidak lagi relevan untuk konsep jodoh versi ini.<br />
Saya tidak ingin mencampurkan ungkapan tersebut dengan berjuta-juta
harapan terhadap orang yang salah. Saya mengganti ungkapan tersebut dengan rasa ikhlas karena saya tidak mau diiming-iming dengan kesemuan dan khayalan.<br />
<br />
Ternyata di situlah uniknya konsep jodoh versi Tuhan. Yang saya doakan
untuk berjodoh dengan saya semudah itu dijauhkan oleh Tuhan. Mungkin
akan diganti dengan yang jauh lebih baik daripada yang pernah saya
bayangkan. <br />
<br />
Saya pernah membaca bahwa jodoh itu sudah dituliskan oleh Tuhan, tapi kita
bisa memilih dengan siapakah kita akan nanti berjodoh, tapi tentu diiringi oleh doa dan usaha. Seperti soal
rejeki yang dimana hasilnya adalah merupakan faktor dari setiap usaha,
ikhtiar, dan doa kita,
sesungguhnya jodoh merupakan hasil dari setiap
doa dan usaha. Saya selalu percaya jika ingin mendapatkan jodoh yang baik, maka saya lah yang harus terlebih dahulu menjadi baik. Jodoh adalah cerminan dari bagaimana perilaku, sifat, sampai
pemikiran saya sendiri. Sebab jodoh ini adalah seseorang yang pasti menemani saya
dari waktu ke waktu, dan harus bisa mengimbangi semua hal yang ada di
diri saya.<br />
<br />
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11375576200744344297noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-6031424939612099916.post-14627831299409020202018-01-08T00:11:00.000+07:002018-01-08T00:11:17.130+07:00p(INDAH)Pada akhirnya aku diharuskan untuk pindah, memulai hari yang baru di tempat yang baru. Tidak semudah yang dipikirkan, karena aku harus menyiapkan segala sesuatunya agar tidak ada yang tertinggal di belakang, mempersiapkan tempat yang baru agar siap ditinggali, dan menyiapkan hati agar kuat di tempat yang baru.<br />
Pindah bukan perkara mudah.<br />
Pindah itu berteman lelah.<br />
Semoga p(indah) kali ini berbuah berkah.<br />
InsyaAllah.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11375576200744344297noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6031424939612099916.post-50229887550827415692018-01-07T20:55:00.000+07:002018-03-19T09:45:52.220+07:00Ku Cari Kau di Sepertiga Malam<br />
<br />
<br />
Kau adalah puisi panjang yang selalu ku baca<br />
Hingga bibir kelu dan mata berurai air mata<br />
Kata-kataku tumpah dalam doa<br />
Ku cari kau di setiap sepertiga malam<br />
Ku doakan kau baik baik saja<br />
Karena ku berjanji akan berusaha untuk baik baik saja<br />
Meski kadang pertanyaan itu selalu sama,<br />
Mengapa kita tak lagi sama?<br />
<br />
Lalu pagi selalu menjadi hal yang tak mudah<br />
Ku sembunyikan sendu lewat senyum palsu<br />
Hidup tanpamu berat untukku<br />
Lagitku gelap tanpa arah<br />
Aku tidak pernah terlahir untukmu sebagai rumah<br />
Tapi terima kasih sudah pernah singgahAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/11375576200744344297noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6031424939612099916.post-25747476787207049142018-01-04T03:00:00.000+07:002018-03-23T10:01:00.191+07:00There was You After Everything<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">Dear Mr. I-Thought-You-are-the-Right-One<br /><br /><br />It's 3 am now and it's only you on my mind.<br /><br />How things are going?<br /><br />How life is treating you?<br /><br />Are you happy now without me?<br /><br />Do you meet a new lover there?<br />I lie on my bed, I couldn't help but question everything about you. You left me broken and unfixable, wondering what I had ever done wrong that made you leave. You walked out of my life like it was nothing.<br /><br /><br />And after thinking and questioning about everything, all I can say is "thank you and I am sorry."<br /><br /><br />I am not mad or upset. I do not hate you or wish you the worst. Our relationship is not something I regret, because you taught me so many lessons.<br /><br />You’ve been always a great example for me to be a better version of me. You show me all the kindness and gentle way to treat people. You taught me to see myself beautiful when I didn’t see myself that way, you saw in me a wonderful person I never knew I could be. You taught me how to feel beautiful and confident with my own skin. You never made me feel ashamed for anything in my life, and you supported me through every choice I made. You gave me your shoulder whenever I need a place to lean on. That embrace of yours used to take away all the pain and stressing of my life, it felt like home.<br /><br /><br />Looking back, I was so happy. I know that when you said you love me, you really meant it. You treated me like I mattered, put me first, cared about me, wiped my tears, made me smile, and hold my hand through thick and thin.You served me like a princess, showered love unconditionally, stood by me, stood for me, and made me feel like I was the luckiest girl alive on this planet. The days we spent together were some of the best days of my life. Thank you for truly loving me for me. Ours are too perfect and beautiful as I remembered.<br /><br /><br />Thank you for the unforgettable experience of my hand being held in yours. You proudly introduced me to your family and friends as your girlfriend. You never tried to hide me from anyone you met. Your family welcomed me from the first they met me and that warms my heart because to me they could see that I was someone important in your life.<br /><br /><br />I don’t know when you became the most important person in my life and when to make you happy became the sole reason of my existence. I invested my emotions, my thoughts, and my time in you. I only hope that that has brought you happiness. I hope that when you look back at us, that you smile and are grateful too for the time spent. I hope that I made you as happy as you made me in these almost 5 years we were together.<br /><br /><br />Thank you for everything. I am forever thankful for the relationship we ever had. No one has made the impact like you did to my whole life. You are truly one of a kind and I wish you nothing but the best in this life. You gave me more than you'll ever realize and for that I am forever grateful. I am only sorry that I couldn't do more for you.<br /><br /><br /><br />Love always,<br /><br /><br />Your Very-Thankful-Ex-Girlfriend </span></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11375576200744344297noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6031424939612099916.post-73868341932046932572017-12-21T00:11:00.000+07:002017-12-27T00:21:31.105+07:00-none<blockquote class="tr_bq">
<span class="quote">"Some things..;<br />
Some things are better left unsaid<br />
Some strings are better left undone<br />
Some hearts are better left unbroken<br />
Some lives are better left untouched<br />
Some lies are better off believed<br />
Some words are better left unspoken...."</span></blockquote>
<br />
<br />
-none Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11375576200744344297noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6031424939612099916.post-27099793693622485372017-12-14T23:58:00.000+07:002017-12-26T23:58:44.593+07:00Mungkin<blockquote class="tr_bq">
Mungkin lebih baik berpura-pura tegar saat tersakiti dan kehilangan
karna melepaskan daripada berpura-pura kuat dan mencinta saat tau dia
tak lagi cinta.</blockquote>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11375576200744344297noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6031424939612099916.post-69076007111961855312016-04-19T15:21:00.001+07:002017-02-12T13:09:32.897+07:00Belajar Ikhlas<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Saya pernah menonton sebuah film reliji yang berjudul 'Kiamat Sudah Dekat' yang kalau tidak salah dibintangi oleh Andre Taulany. Film ini bercerita tentang seorang rocker yang ingin sekali meminang seorang anak ulama, yang kemudian diberi beberapa tantangan oleh sang ulama untuk dapat meminang si gadis impian. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Saat itu usia saya masih sangat belia, sedang lucu-lucunya dalam masa remaja. Ketika si rocker diberi tantangan untuk belajar ikhlas, saya menggumam, "alah, cuma belajar ikhlas. Ikhlas mah gampang," pikir saya kala itu. Tantangan ini sangat berat bagi si rocker karena dia tidak paham bagaimana untuk belajar ikhlas, sedangkan bagi saya saat itu yang tantangan hidup belum menyentuh saya, ikhlas menjadi sangat mudah. Dikhianati teman, kehilangan uang, kehilangan benda berharga, dimarahi orang tua, serta apa pun masalah yang saya hadapi, tidak sulit bagi saya untuk mengikhlaskan segalanya. Apa yang terjadi, terjadilah, prinsip saya saat itu.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Namun ternyata hidup tidak semudah itu. Semakin saya beranjak dewasa, semakin banyak masalah yang menerjang hidup saya. Meski terkadang sulit, namun pelan tapi pasti saya pasti mengikhlaskan segala yang pernah terjadi dalam hidup saya. Saya belajar, demikian cara saya mengikhlaskan segala sesuatu yang terjadi dalam hidup saya.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Hingga suatu hari di usia ke dua puluh satu di dalam hidup saya, saya mulai menghadapi terjangan hidup yang sangat berat. Saya menangis, hampir setiap malam. Kadang saya menangis meratapi kenapa hidup begitu kejam terhadap saya, kenapa Tuhan menguji saya dengan sangat berat seperti ini, atau kenapa hidup ini sangat tidak adil. Tidak jarang saya menangis marah, mengutuk Tuhan atas cobaan yang Dia berikan kepada saya. Saya marah, saya benci pada Tuhan saya saat itu. Satu tahun setengah saya menangis setiap malam, bertanya kenapa hidup saya penuh caci maki, direndahkan, dikambinghitamkan. Saya dibentak, saya dihina, saya diancam, keluarga saya disalahkan, bahkan pernah satu kali saya diseret keluar ruangan karena menuntut hak dan kewajiban saya yang tidak kunjung diberikan. Saya benci pada orang-orang di sekitar saya yang diam dan tidak peduli pada penderitaan saya. Mereka tau persis saya telah dizalimi dan dijahati, namun mereka memilih diam dan main aman supaya tidak terseret ke dalam masalah saya. Bukankah mendiamkan sebuah kezaliman dan kejahatan adalah bentuk dari kejahatan itu sendiri? Tuhan, liat kondisi saya. Saya marah padaMu, ya Rabb. Saya berada di titik terendah saya saat itu. Hidup saya seperti tanpa arti dan saya kehilangan tujuan. Kalau bukan karena iman dan orangtua saya, saya pasti sudah memilih mengakhiri hidup saya. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Alhamdulillah saya memiliki ayah dan ibu yang selalu percaya bahwa saya bisa melewati itu semua. Mereka selalu menelepon saya menguatkan saya meski saya tahu betul dalam setiap kata-kata semangat yang mereka ucapkan, mereka menahan tangis. Saya tahu persis bibir mereka kelu, ingin memaki orang yang telah bertindak aniaya kepada saya, namun kebaikan dalam diri mereka berkata lain untuk tetap mengajarkan hal-hal yang baik kepada saya. Itu saja yang menguatkan saya. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9Plql2nDDzdnT0oimQ39rzFYKjMWqDVhYZk4ixEiYiP-Xkv9xV3AsgRPhyphenhyphenzQuvLP6qiD9lZ9KItdIbHgc2-Z6oKPrJa7Ltji9Ksdmqbiu1hAAyt7K1QBY4J86emHode3e0y7rEMbpUgQ/s1600/1461065122279.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="135" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9Plql2nDDzdnT0oimQ39rzFYKjMWqDVhYZk4ixEiYiP-Xkv9xV3AsgRPhyphenhyphenzQuvLP6qiD9lZ9KItdIbHgc2-Z6oKPrJa7Ltji9Ksdmqbiu1hAAyt7K1QBY4J86emHode3e0y7rEMbpUgQ/s200/1461065122279.jpg" width="200" /></a>Hingga satu hari saya berhenti menangis dan berhenti mengadu pada orang tua saya, saya sudah tidak tahan lagi dan ingin memberontak. Di titik nadhir dalam hidup saya, saya memutuskan melawan. Saya tidak mau diperlakukan bak makhluk hina terus-terusan, saya manusia punya harkat dan martabat yang sejajar dengan manusia lain. Saya kemudian menempuh jalur hukum untuk menuntut orang yang selama satu tahun setengah merongrong hidup saya, bahkan saya siap untuk menyeret orang-orang di belakangnya yang ikut terlibat memfitnah saya dan membawa saya kepada masalah tersebut. Memang pada akhirnya masalah ini selesai dengan 'damai', kata mereka, namun saya yakin dan tahu pasti ini bukan akhir dari masalah ini. Berhenti menuntut secara hukum hanya meredam masalah saya sesaat, tidak menyelesaikannya.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Pelan tetapi pasti, setan dalam diri saya tetus berbicara. Masalah ini harus saya usut hingga tuntas. Saya yang awalnya berniat mengikhlaskan masalah ini malah merasa semakin tidak ikhlas. Saya yang mampu berdamai dengan takdir dan Tuhan nyatanya tidak mampu berdamai dengan rasa benci saya. Kebencian saya kepada oknum-oknum tersebut semakin terpupuk subur. Berkali-kali saya mencoba memotivasi diri saya untuk mengikhlaskan, semakin kuat kebencian itu tumbuh dalam diri saya. Saya marah, saya benci.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Saya sadar ada yang salah dalam diri saya, saya tahu persis hati saya dalam keadaan sakit. Saya sadar penyakit ini akan merugikan saya sendiri kini dan nanti. Saya juga paham betul satu-satunya obat yang bisa menyembuhkan hati saya hanyalah rasa ikhlas, namun mengikhlaskan dalam hal ini sungguh sulit. Semakin sering saya mendengar nama-nama dan bertemu oknum tersebut, semakin saya benci dan marah. Semakin saya marah, semakin saya benci. Benci yang membuat dada saya sesak dan ingin menangis sejadi-jadinya.<br />
Saya harus bagaimana, Tuhan? </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Ternyata benar, belajar ikhlas itu tidak semudah mengucapkannya. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11375576200744344297noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6031424939612099916.post-17950204532084275332016-03-28T23:23:00.000+07:002016-04-08T23:28:49.839+07:00Pulang Malu, Tidak Pulang Rindu<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXyoFmV0PB9YKYUXoxA0zH0U2Msn7oTtavMj3saKl_e1G68jnX_PGDqrBsvxS8cNWg1K-T9j97DklOE278ocQNRNulMi8G6Ty0_moY4YCITZdL7Uvh2zdb-jQQ9X04TI__AXEG5w63Rd8/s1600/index.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXyoFmV0PB9YKYUXoxA0zH0U2Msn7oTtavMj3saKl_e1G68jnX_PGDqrBsvxS8cNWg1K-T9j97DklOE278ocQNRNulMi8G6Ty0_moY4YCITZdL7Uvh2zdb-jQQ9X04TI__AXEG5w63Rd8/s1600/index.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gambar diambil dari Google</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Kalimat "<b>pulang malu, tidak pulang rindu</b>" sepertinya cocok dengan kondisi saya sekarang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Bagaimana tidak, di usia saya sekarang, di mana teman-teman seusia saya
telah bekerja dan mengumpulkan pundi-pundi rupiah yang nominalnya sudah
mencapai delapan angka, sudah merencanakan pernikahan dengan kekasih
hatinya, bahkan sudah ada yang menikah dan memiliki anak, saya masih di
sini, di kota hujan yang sesak dengan angkutan kota dan kendaraan ini,
masih menunggu kepastian kapan lapo<span class="text_exposed_show">ran
saya akan diperiksa dosen pembimbing, kapan laporan saya akan
dikembalikan, kapan laporan saya bisa segera dicetak, kapan saya bisa
ujian, dan kapan kiriman uang jajan bulanan dari orangtua akan datang.<br />
Setiap kali ada kerabat atau teman yang menanyakan kabar, tidak jauh
dari pertanyaan kapan saya akan pulang ke rumah, kapan saya lulus, atau
kapan saya akan menyusul mereka ke pelaminan. <br /> Tidak sedikit juga
teman yang menanyakan kapan saya bisa diajak hangout bersama mereka,
nongkrong di tempat gaul, mahal, dan keren dengan makanan yang rasanya
'innalillahi' namun terkenal karena tempatnya keren dan instagram-able.<br />
Jujur, saya ingin segera bekerja mengumpulkan receh demi receh untuk
membeli sebongkah berlian seperti mereka, sangat ingin. Saya juga ingin
segera merencanakan pernikahan impian, berlibur ke tempat-tempat indah
dan jauh seperti mereka, saya juga ingin nongkrong di tempat yang mereka
cap keren walau sekedar untuk memamerkan satu cup kopi mahal seperti
mereka, tapi bagaimana bisa, saya hanya mahasiswa kere yang masih
menadahkan tangan meminta sokongan finansial dari orang tua. </span></div>
<div class="text_exposed_show" style="text-align: justify;">
<br />
<b>Saya malu.</b><br />
<br />
Tapi saya sangat rindu ingin pulang. Hampir genap sembilan tahun saya
jauh dari orangtua, hanya menerima kiriman namun tidak menyaksikan
sendiri bagaimana mereka menua membanting tulang agar anak mereka dapat
penghidupan yang layak dan sekolah yang tinggi. Saya ingin menyaksikan
kerut wajah ibu saya yang bertambah banyak atau punggung ayah saya yang
bertambah lemah karena usia. Kesempatan pulang sekali atau dua kali
setahun tidak cukup bagi saya meski sedikit waktu saya di rumah adalah
kebahagiaan tak terkira mereka. Ingin rasanya saya segera pulang,
memeluk mama dan papa, membuat mereka bangga dengan membawa serta gelar
dokter yang hampir enam tahun sama-sama kami perjuangkan.<br />
<br />
<br />
<br />
<b>Saya rindu.</b><br />
<br />
Namun apa daya,
saya masih di sini tanpa kepastian. Menunggu pembimbing saya segera
memeriksa dan mengembalikan laporan saya. Saya ingin segera lulus, tapi
apa daya usaha dan doa saja memang tidak cukup. Ada banyak hal di dunia
ini di luar kuasa saya.<br />
<br />
Jadi, jangan tanyakan pertanyaan menyakitkan itu lagi. Jangan membuat luka di antara kita.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11375576200744344297noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6031424939612099916.post-44758034738353794412016-02-05T14:50:00.001+07:002016-02-10T21:25:28.124+07:00Penting dan Bermanfaat<div data-contents="true" style="text-align: justify;">
<div class="_2cuy _3dgx _45m_ _2vxa" data-block="true" data-offset-key="6h3nq-0-0">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVEPPb2qIDXOaXtGXaMmdXzyMIxFKR6BAjRrzgXUTKD4D7RMd82fBV09uEZ6mz56lTfkh-niJV2Uix-kmmIKdIlWDvpbajiCw8eprc_ZEviEpQGFVoVRRvoKWOUeVTn3xTFadr4E0zg4M/s1600/Dr-Deni.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVEPPb2qIDXOaXtGXaMmdXzyMIxFKR6BAjRrzgXUTKD4D7RMd82fBV09uEZ6mz56lTfkh-niJV2Uix-kmmIKdIlWDvpbajiCw8eprc_ZEviEpQGFVoVRRvoKWOUeVTn3xTFadr4E0zg4M/s1600/Dr-Deni.jpg" /></a><span data-offset-key="6h3nq-0-0"><span data-text="true">Nama beliau Deni Noviana, lengkapnya Prof Drh Deni Noviana, PhD. Beliau adalah seorang guru besar tetap Departemen Klinik, Reproduksi, dan Patologi Fakultas Kedokteran Hewan IPB. Lulusan program doktoral Universitas Miyazaki, Jepang.
Pertama kali saya mendengar nama beliau di mata kuliah IBUV pada semester 5, saya pikir beliau adalah seorang perempuan (saya minta maaf ya, Prof...). Mungkin beliau tidak mengenal saya langsung, beliau hanya mengetahui nama saya dari daftar mahasiswa yang beliau ajar. Tapi saya sangat bangga menjadi mahasiswa beliau. Pernah saya bertemu dengan teman seangkatan beliau beberapa kali, yang mereka ceritakan pasti betapa hebatnya seorang Profesor Deni Noviana dan mereka bangga sekali akan hal tersebut. Dalam hati saya mengamini kata-kata mereka, saya juga bangga menjadi mahasiswa beliau.</span></span></div>
<div class="_2cuy _3dgx _45m_ _2vxa" data-block="true" data-offset-key="6h3nq-0-0">
</div>
<div class="_2cuy _3dgx _45m_ _2vxa" data-block="true" data-offset-key="6h3nq-0-0">
<span data-offset-key="6h3nq-0-0"><span data-text="true"><br /></span></span>
<span data-offset-key="6h3nq-0-0"><span data-text="true">Semenjak tahun 2015 beliau ditugaskan menjadi Direktur Rumah Sakit Hewan IPB dan saya melihat banyak sekali perubahan baik yang beliau lakukan untuk RSH ini. Manajemen rumah sakit yang lebih baik, kegiatan yang diperbanyak, hingga penggunaan fasilitas RSH yang lebih maksimal. Pernah melihat RSH IPB sebaik ini? Saya belum.</span></span></div>
<div class="_2cuy _3dgx _45m_ _2vxa" data-block="true" data-offset-key="6h3nq-0-0">
</div>
<div class="_2cuy _3dgx _45m_ _2vxa" data-block="true" data-offset-key="2u8dv-0-0">
<span data-offset-key="2u8dv-0-0"><span data-text="true"><br /></span></span>
<span data-offset-key="2u8dv-0-0"><span data-text="true">Pagi ini kami, mahasiswa koas residensi (yang beliau sebut dengan Dokter Residen) berkesempatan diajar oleh beliau mengenai diagnosa jantung. Beliau mengajar dengan sukarela, tanpa jadwal khusus dari PPDH. "Agar waktu kalian tidak terbuang percuma di RSH ini," katanya. Saat sedang menyampaikan materi pun, kami tidak hanya disuapkan begitu saja. Setiap orang ditanyakan pemahamannya mengenai materi tersebut dan 'dipaksa' berpikir, dan beliau selau bertanya, "setuju ya sama pendapat si A" jika akan melanjutkan ke slide berikutnya. Belum pernah saya melihat seorang profesor repot-repot memikirkan apa yang kami lakukan di RSH dan mau mengajarkan ilmunya kepada kami secara cuma-cuma (kalau tidak salah workshop diagnosa jantung yang diajar beliau cukup mahal harganya). Logikanya, ngapain beliau repot-repot memikirkan mahasiswa seperti kami, mending proyekan ke luar sana nyari duit dari kanan kiri. Lumayan, sekali kelas bisa dapat sekian juta. Tapi tidak, beliau lebih memilih mengurus rumah sakit yang pernah kritis ‘hidup segan mati tak mau’ ini dan segenap komponen yang berada di bawah naungannya, termasuk kami.</span></span><br />
<span data-offset-key="2u8dv-0-0"><span data-text="true"><br /></span></span>
<span data-offset-key="2u8dv-0-0"><span data-text="true">Tadi pagi saat beliau mengajar ada teman saya yang harus meminta izin keluar ruangan karena telah ada janji dengan dosen lain pada jam tersebut, dan beliau mengijinkan tanpa komentar apa-apa. Kalau saya bilang, "beliau ga rese orangnya." Padahal bisa saja beliau marah dengan mengatakan begini, "Kamu ini tidak menghargai saya ya, saya lagi ngajar kamu malah mau ketemu dosen lain. Dasar mahasiswa '-----sensor----' kamu!"
Wow, jangan harap ada kalimat begitu dari beliau. Jika ada yang beliau tidak sukai, maka beliau akan langsung mengatakannya di depan, dengan santun pastinya. "Sebaiknya matikan handphone adik-adik sekalian karena saya sudah mengusir seorang mahasiswa PPDH karena bermain handphone saat saya mengajar."
Jika ada materi yang tidak kami mengerti, beliau dengan sabar mengulangi materi tersebut. Sungguh santun, dan baik, dan tulus, dan cerdas, dan sabar, dan santai, dan bijaksana, dan dan dan sifat baik lainnya yang kalau saya sebutkan mungkin habis semalaman. Ya begitulah, terlau banyak hal baik dari diri beliau yang harus bisa saya contoh.</span></span><br />
<br />
<span data-offset-key="2u8dv-0-0"><span data-text="true">Saya membuat tulisan ini bukan untuk membanding-bandingkan beliau dengan orang lain. Saya hanya ingin ini menjadi pengingat kelak jika saya telah menjadi 'orang' juga, bahwa percuma semua yang saya miliki akan percuma jika saya hanya bisa mencari materi tanpa menjadi bermanfaat bagi orang lain. </span></span><br />
</div>
<div class="_2cuy _3dgx _45m_ _2vxa" data-block="true" data-offset-key="5oq-0-0">
<span data-offset-key="5oq-0-0"><span data-text="true">Begitulah teman-teman tercinta, di sini hanya sedikit cerita tentang beliau yang bisa saya tuliskan. Saya berharap semoga beliau menjadi teladan bagi kita semua. Jangan hanya menjadi orang yang memiliki gelar selusin dengan sertifikat bertumpuk, namun membuat kita menjadi semakin egois dan merasa paling hebat. Kematangan ilmu juga harusnya sejalan dengan kematangan emosional. Dan satu hal yang terpenting yang bisa saya petik adalah, menjadi orang penting itu baik, tapi menjadi orang penting yang baik dan bermanfaat bagi sesama itu lebih utama. Ya nggak? Hehehe.</span></span><br />
<br />
<span data-offset-key="5oq-0-0"><span data-text="true">Saya mendoakan agar Prof Den selalu diberikan nikmat kesejahteraan dan kesehatan dari Allah SWT, semoga umur panjang diberikan kepada beliau sehingga lebih banyak lagi orang yang belajar dan meneladani kebaikan dari beliau. Aamiin yra. </span></span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11375576200744344297noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6031424939612099916.post-28622260403163871072016-01-29T00:21:00.001+07:002016-04-08T23:32:43.795+07:00Love Your Self<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
You can search throughout the entire universe for someone who is more deserving of your love and affection than you are yourself, and that person is not to be found anywhere. You yourself, as much as anybody in the entire universe deserve your love and affection. - Buddha</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11375576200744344297noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6031424939612099916.post-45920698442649886162015-12-17T21:36:00.000+07:002016-04-08T23:33:34.536+07:00You Don’t Have to Hear “I Love You” to Know That Someone Does<blockquote>
<div dir="ltr">
“Good Morning”<br />
“How was your day?”<br />
“Be careful”<br />
“Text me when you get home so I know you’re safe”<br />
“Sweet dreams”<br />
“How are you?”<br />
“I hope you’re feeling better”<br />
“Have a good day today!”<br />
“:)”<br />
“I miss you”<br />
“Good night”<br />
“Can you come over?”<br />
“Can I come over?”<br />
“Can I see you?”<br />
“Can I call you?”<br />
“You’re beautiful”<br />
“Want something to drink?”<br />
“Watch your step”<br />
“Let’s watch a movie”<br />
“What are you up to?”<br />
“How is your day so far?”<br />
“It will be okay”<br />
“I’m here for you”<br />
“Do you need anything?”<br />
“Are you hungry?”<br />
“I just wanted to hear your voice”<br />
“You just made my day”<br />
…</div>
<div dir="ltr">
You don’t have to hear “I Love You” to know that someone does. Listen carefully. People speak from the heart more often than you think.</div>
</blockquote>
<div dir="ltr">
<br />
Blocklava on Tumblr (via <a href="http://blocklava.tumblr.com/">blocklava</a>)</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11375576200744344297noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6031424939612099916.post-14328969139069490742015-12-06T12:41:00.000+07:002015-12-29T12:42:13.120+07:00KenanganAda banyak kenangan yang bisa kau kenang. Kenangan baik. Kenangan buruk.<br />
Semua bisa menjadi pelajaran berharga yang dapat kau kenang kelak saat renta merenggut jiwamu dan yang bisa kau lakukan hanya mengenang kejadian lampau satu-satu.<br />
<br />
6 Desember 2012.<br />
Dalam gagu ku termangu menatap wajah indah itu.<br />
Ada kau malam itu.<br />
Dapat ku ingat jelas saat itu, hasratmu utuh dalam diriku.<br />
Tiada yang lain, kepalaku dipenuhi dirimu dan hanya kamu.<br />
Mungkin semacam guna-guna yang kau pakai hingga aku tergila-gila akan sosokmu hadir dalam hari-hariku.<br />
Tuhan, gilanya aku saat itu.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11375576200744344297noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6031424939612099916.post-78837754959827259942015-10-31T10:06:00.000+07:002015-12-29T12:32:48.794+07:00Don't Judge Me Challenge<div dir="ltr">
Sebenarnya isu ini sudah cukup lama lewat, dan tulisan ini ditulis pada saat tren tersebut sedang digandrungi anak muda sosial media kita, tetapi lupa di-posting dan terlalu lama berada di dalam folder draft saya. <br />
Saya tidak akan menjustifikasi peserta 'Don't judge me challenge' ini, namun saran saya sebelum kita mengikuti suatu trend, ada baiknya kita mencari tahu terlebih dahulu tujuan dan maknanya trend tersebut apa. Jangan menjadi generasi yang latah mengikuti suatu tren tanpa tau tujuan yang sebenarnya, termasuk 'Don't judge me challenge' ini.<br />
'Don't judge me challenge' it's not about the changes, but it thaught me to be myself. It's not about show your double chin and full of acne's face and then change to be a beautiful one, bukan dari buruk rupa menjadi cantik semata. <br />
It's about being real you and don't need to try so hard to impress people and let people find the real beauty of you because everyone all beautiful in our own way.</div>
<div dir="ltr">
You don't need to be ugly at first then show your beauty later. Please don't. If you show your 'before' like having tompel, jerawat, double chin, alis berantakan sebagai hal yang jelek and then in the next second you show your beautiful and full make up face, do it a judge it's self, didn't it? </div>
<div dir="ltr">
Please, think it. Embrace yourself, young people..<br />
#dontjudge<br />
#opinion<br />
#dontjudgemechallenge<br />
#dontjudgechallenge</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11375576200744344297noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6031424939612099916.post-70090197986509278322015-04-11T21:25:00.003+07:002015-04-11T21:25:50.724+07:00Perks of Dating Me<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />O Dear, I am a girl so easy to please.
Buy me an ice cream and a bar of chocolate and I'll kiss you all day
along as much as you want me to. I have bad mood swings, I have bad PMS,
but ice cream and chocolate is enough to win me again.<br /><br />I am an expert cuddler. Let's watch a movie and cuddle.<br /><br />It's
okay to bring me to warung makan kaki lima and eat as much as we want.
It's less cost on our date. I can eat alot. And it's okay to get fat
together.<br />
<br />
<br />I can hold a conversation, you can converse with me
on any topic under the sun. Football, science, politics, public policy,
social, economy, anything even how overrated Syahrini are. I can
understand your humour taste, I have a good sense of humour too so we
can spend our time to laugh about everything. We can laugh about ourself
too.<br /><br />I can not cook but I'll try to cook whatever you want me
to cook. Sayur asem, orek tempe, cumi asam manis pedas, tempe bacem, dan
apa pun.<br /><br />I know exactly where you keep your stuff, so you can ask me whenever you forgot your stuff.<br /><br />I want a fun relationship. I'll call you 'bego' and you can call me 'kampret' because call me 'baby' gets boring.<br /><br />You will be on my priority list. You can be sure that I will make time for you.<br /><br />I am affectionate. I like hugs, kisses, cuddles, and touches throughout the day.<br /><br />Your mum will love me, they always do for some reason. <br /><br />I will be more than just a girlfriend, I'll be your best friend, in every way I can. <br /><br />Last, I know I am too ugly to cheat, you don't worry no one would take me from you.<br />
<br />
-------------------------<br />
<br />
I re-post this from my <a href="http://ask.fm/zzellano/answer/124666261851" target="_blank">ask.fm</a> account. Thanks. Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11375576200744344297noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6031424939612099916.post-73803580748991913862014-10-19T10:24:00.001+07:002015-04-11T21:26:46.377+07:00MISTAKESeorang bijak pernah berkata,<br />
<blockquote class="tr_bq">
If someone did a mistake at second time, it's not a mistake, it's a choice.</blockquote>
<br />
Entahlah, kalimat bijak di atas selalu terngiang-ngiang dalam kepala saya setiap kali seseorang melakukan kesalahan yang sama. Bila mereka sadar apa yang mereka lakukan salah, mengapa mereka harus terus mengulanginya? Ini bukan lagi soal kesalah, tapi pilihan. Ya, mereka memilih untuk berada di jalan tersebut.<br />
<br />
Okay, idk why I write something about this. May be caused my sunmorn is so blue or because my period pain lead me do random things that I never do before.<br />
I am sorry sangat sebab menyampah.<br />
<br />
K. Bye.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11375576200744344297noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6031424939612099916.post-58010913323049582682014-10-01T00:06:00.000+07:002017-12-27T00:13:03.445+07:00Tentang LukaMasa kecil yang selalu indah. <br />
Cinderella yang malang akhirnya menemukan pangeran yang baik hati. Hidup bahagia selamanya hingga tua nanti.<br />
<br />
Masa remaja yang selalu ceria.<br />
Berjumpa kawan sebaya yang selalu membawa kabar bahagia. Sesekali
malu-malu bertemu teman lelaki yang disuka diam-diam sambil melempar
senyum manis manja.<br />
<br />
Hanya saja hidup bukan melulu tentang bahagia dan tawa. <br />
Saat dewasa kau belajar, bahwa ada luka yang pelan-pelan mengajarkan soal bijaksana. <br />
Tentang
luka. Kau bicara soal cinta tak lagi hanya soal senyum simpul malu-malu
saat bertemu. Cinta datang lebih mendalam. Membawa luka yang tak hanya
memberimu tangis dalam malam-malam penuh doa.<br />
<br />
Iya, kau sudah dewasa.<br />
Kau bukan lagi gadis kecil ayah yang dipangku tiap senja, mendengar
dongeng ayah yang tak pernah ada habisnya sambil sesekali bercanda
dengan manja. <br />
Iya, kau sudah belajar mengenai hidup sendiri membangun asa.<br />
Belajarnya bijak menerima tiap luka dan kecewa dengan hati yang lebih lapang dada.<br />
Kau bukan lagi gadis kecil ayah yang manja.<br />
Sudah saatnya tiap luka kau sikapi dengan hati ikhlas tanpa keluh kesah pada Sang Kuasa. <br />
Tentang luka, dia mengajarkanmu menari di bawah hujan biar tangis mengalir deras tanpa siksa.<br />
Kau sudah dewasa.<br />
<br />
<br />
Oktober kelabu, 2013Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11375576200744344297noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6031424939612099916.post-74081891768516920112014-07-01T23:29:00.001+07:002016-04-10T01:58:55.422+07:00Repost: Being a Woman is Priceless<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</div>
<br />
<br />
<br />
<br />
So I got this post during browsing my FB timeline. I want to repost it because I think it's blowing my mind and every men shoul read it and <span data-ft="{"tn":"K"}" data-reactid=".1.1:3:1:$comment672261876142783_690065254362445:0.0.$right.0.$left.0.0.1:$comment-body"><span class="UFICommentBody" data-reactid=".1.1:3:1:$comment672261876142783_690065254362445:0.0.$right.0.$left.0.0.1:$comment-body.0"><span data-reactid=".1.1:3:1:$comment672261876142783_690065254362445:0.0.$right.0.$left.0.0.1:$comment-body.0.$end:0:$0:0">they would truly appreciate a woman</span></span></span>. <br />
<blockquote class="tr_bq">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://fbcdn-sphotos-d-a.akamaihd.net/hphotos-ak-xpa1/t1.0-9/10345999_672261876142783_7369178570350030043_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="0" class="fbPhotoImage img" id="fbPhotoImage" src="https://fbcdn-sphotos-d-a.akamaihd.net/hphotos-ak-xpa1/t1.0-9/10345999_672261876142783_7369178570350030043_n.jpg" /></a></div>
A lot of men think they are doing women a favor by asking for her hand in marriage, but let’s think about this :<br />
she changes her name,<br />
changes her home,<br />
leaves her family,<br />
moves in with you,<br />
builds a home with you,<br />
gets pregnant for you,<br />
pregnancy changes her body,<br />
she gets fat,<br />
almost gives up in the labor room due to the unbearable pains of child birth,<br />
even the kids she delivers bear your name.<br />
Till the day she dies...everything she does, (cooking, cleaning your
house, taking care of your parents,bringing up your children, earning,
advising you, ensuring you can be relaxed, maintaining all family
relations, everything that benefit you.....sometimes at the cost of her
own health , hobbies and beauty.<br />
so who is really doing whom a favor?<br />
Dear men appreciate the women in your lives always, coz it is not easy to be a woman.</blockquote>
<div style="text-align: center;">
*Being a woman is priceless*</div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: left;">
Copied from <a href="https://www.facebook.com/photo.php?fbid=672261876142783&set=a.350062415029399.72480.221671794535129&type=1&fref=nf" target="_blank">this page</a>.</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
<span data-ft="{"tn":"K"}" data-reactid=".1.1:3:1:$comment672261876142783_690047704364200:0.0.$right.0.$left.0.0.1:$comment-body"><span class="UFICommentBody" data-reactid=".1.1:3:1:$comment672261876142783_690047704364200:0.0.$right.0.$left.0.0.1:$comment-body.0"><span data-reactid=".1.1:3:1:$comment672261876142783_690047704364200:0.0.$right.0.$left.0.0.1:$comment-body.0.3"><span data-reactid=".1.1:3:1:$comment672261876142783_690047704364200:0.0.$right.0.$left.0.0.1:$comment-body.0.3.0"><span data-reactid=".1.1:3:1:$comment672261876142783_690047704364200:0.0.$right.0.$left.0.0.1:$comment-body.0.3.0.$end:0:$0:0">Yap, women
go through a lot. </span></span></span></span></span><span data-ft="{"tn":"K"}" data-reactid=".1.1:3:1:$comment672261876142783_690059174363053:0.0.$right.0.$left.0.0.1:$comment-body"><span class="UFICommentBody" data-reactid=".1.1:3:1:$comment672261876142783_690059174363053:0.0.$right.0.$left.0.0.1:$comment-body.0"><span data-reactid=".1.1:3:1:$comment672261876142783_690059174363053:0.0.$right.0.$left.0.0.1:$comment-body.0.$end:0:$0:0">For everyone that in a relationship, I hope everything's you do for each other, you do it gladly.</span></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
Thanks for reading, enjoy it.<br />
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11375576200744344297noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6031424939612099916.post-28315485356523895162014-06-30T16:23:00.001+07:002016-04-10T01:54:37.415+07:00Love Letter♥ : Sincerely Me, Your (ex)-BestFriend<span class="Apple-style-span" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16px;">Surat dari (mantan) sahabat</span><br />
<br />
<br />
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 1.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<div class="MsoNormal" style="font-family: inherit; font-size: 13px; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: inherit; font-size: 13px; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Assalamualaikum.
Hallo sahabat, gimana kabar kalian? Sudah lama aku tidak menyapa kalian. Hari
ini aku sempatkan mengirim surat ini untuk kalian. Semoga ini tidak mengusik
waktu istirahatmu walau hanya sesaat. Aku mengatakan ini sebagai wujud
kepedulian seorang (mantan) sahabat. Aku tidak tahu apakah kau pernah menganggapku
seperti itu, yang jelas aku pernah merasa bahwa kau sahabatku, dulu. Untuk saat
ini, entahlah.. Hanya kalian dan Tuhan yang tau...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: inherit; font-size: 13px; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: inherit; font-size: 13px; line-height: normal; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Maaf, bukan karena aku merindukan
kalian, bukan karena aku ingin dekat lagi dengan kalian. Aku hanya ingin
menyapa saudara lamaku. Yang dulu menemani banyak hariku. Sebenarnya aku tidak
ingin memutus persaudaraan dengan kalian. Tenang aja, aku tidak akan melupakan
kalian. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: inherit; font-size: 13px; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Jika benar
dirimu adalah yang sekarang sering kulihat, aku hanya mengucapkan selamat
karena kau tak lagi menutup-tutupi dirimu yang sebenarnya, karena kau tak lagi
bersikap sok manis padaku. Tetapi, berhak jugakan aku kecewa akan sikapmu yang
selama ini membohongiku? Wajar, kau tak berhak mengontrol perasaanku. Terima
kasih untuk sikap manis dan sinis, terima kasih untuk pura-pura jadi temanku,
terima kasih untuk tipu muslihat yang kau tunjukkan padaku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: inherit; font-size: 13px; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: inherit; font-size: 13px; line-height: 13.5pt; margin-bottom: 0.0001pt; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Selama ini
aku berusaha untuk sabar dan slalu memaafkan kamu. tapi hari ini, maaf aku
nyerah. aku juga udah biasa tanpa kamu. begitu juga dengan kamu pastinya :)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: inherit; font-size: 13px; line-height: normal; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: inherit; font-size: 13px; line-height: 13.5pt; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Sekarang aku berjalan sendiri, tanpa berpegangan tangan dengan kalian seperti dulu. Semua hilang tanpa sisa, membawa sejuta kepercayaan yang telah ku berikan. Kalian tidak tau seberapa sakitnya hatiku.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: inherit; font-size: 13px; line-height: 13.5pt; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: inherit; font-size: 13px; line-height: 13.5pt; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Mungkin tulisan ini takkan basah
oleh air mataku, tapi lembab di dalamnya merupakam wujud dari tangis hatiku.
Jangan merasa sesak akan amarah dari sapaan singkatku ini. Karena aku tak ingin
dan tak mau membecimu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: inherit; font-size: 13px; line-height: normal; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Surat ini untuk kalian, surat
terakhir dariku. Maafkan aku, selanjutnya kita jalani hidup kita masing-masing. </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16px; line-height: 18px;">Telah ku
putuskan menguburmu dalam-dalam bersama kenangan kita bersama. </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16px; line-height: 18px;">Tidak akan
ada lagi aku dalam hari-harimu. </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16px; line-height: 18px;">Ku rasa ini
memang terbaik, a</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 16px; line-height: 18px;">gar tidak
ada yang saling tersakiti dan menyakiti.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: inherit; font-size: 13px; line-height: 13.5pt; margin-bottom: 0.0001pt; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: inherit; font-size: 13px; line-height: 13.5pt; margin-bottom: 0.0001pt; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: inherit; font-size: 13px;">
<br /></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11375576200744344297noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6031424939612099916.post-10085005338592024992014-03-20T23:01:00.001+07:002016-04-10T01:54:08.884+07:00Say SorrySaying you're sorry is called apologizing.<br />
When you apologize, you're
telling someone that you're sorry for the hurt you caused, even if you
didn't do it on purpose. People who are apologizing might also say that
they will try to do better. They might promise to fix or replace what
was broken or take back a mean thing they said. And even apologizing can not fix or replace it, it still apologize.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11375576200744344297noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6031424939612099916.post-27634666230605992532014-02-11T00:00:00.000+07:002017-12-27T00:05:52.949+07:00Berbicara Mengenai Nurani <div class="post_body">
“Aku yakin sejahat-jahatnya wanita yg ada di
balik selimut orang lain itu sebenarnya masih punya hati nurani yg baik,
sayang saja ego mereka lebih tinggi.” - A people out there.<br />
<br />
Oh, apakah anda yakin?<br />
<br />
Belum tentu mereka memiliki nurani yang baik. Saya pernah mengalaminya.<br />
Lelakiku
yang sampai beberapa bulan lalu masih saja diganggu (atau entah juga
mengganggu) wanita itu. Wanita itu, yang sejak beberapa tahun terakhir
ada di bayang-bayang lelakiku, bahkan jauh sebelum lelakiku menjadi
milikku. Saat aku tahu perihal wanita itu, aku sendiri yang memintanya
berhenti, cukup sampai di sini, sudahi saja hubungannya dengan lelakiku.
Lelakiku menyanggupi, takkan ada lagi bayangan wanita itu di antara
kami berdua, lelakiku bahkan sampai menangis meminta aku untuk tetap
bertahan dan jangan meninggalkan.Lelakiku menyanggupi semua syarat yang
aku berikan, dia bersumpah akan menepati janjinya untuk berhenti
berhubungan dengan wanita itu.<br />
<br />
Tapi tidak dengan wanita itu, dia yang ku minta sendiri untuk berjanji
tidak ada lagi di antara kami, tidak sanggup memenuhi permintaan aku.
Dia dengan tanpa rasa bersalah mengatakan, “maaf kak, aku ga bisa.”
Bahkan sampai sekarang, wanita itu masih kerap membicarakan mengenai
lelakiku di media sosialnya, masih berharap lelakiku akhirnya memilih
dia, dan dengan angkuhnya menyalahkan aku atas semua yang terjadi antara
dia dan lelakiku. Dia bahkan tidak segan menyebutku ‘bitch’ dan
menuliskan hal-hal buruk (yang tidak benar) tentang aku di media
sosialnya.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Oh, Tuhan. Di mana nurani mu, wahai wanita di balik selimut lelakiku?</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11375576200744344297noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6031424939612099916.post-22037666371636225712013-12-06T09:13:00.001+07:002016-04-10T01:53:54.772+07:00Tentang Hari Ini<div dir="ltr">
6 Desember 2012.</div>
<div dir="ltr">
Ada hal yang penting tentang hari ini, sebuah hari yang besar. Di mana kejora pagi itu menyembul malu, di mana ku rasakan kau seutuhnya milikku, di mana hasratmu ku rasakan sempurna di dalam diriku.<br />
Hari itu. </div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11375576200744344297noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6031424939612099916.post-23023706032142489462013-11-21T00:05:00.000+07:002013-11-21T00:13:57.436+07:00Dia Perempuanmu<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiG6jAuET5ZxGgtqMXG91JWGJZ2wvfuTiGgQx9g_7MrMSVdnA1-VmCV5B-kY24nDgrUvjwoMYaLn4HW5OWy_reE8PjmJ3zsP59-2H5N0NTLBrq_s2jVi-4Kp7YErwtozc0YsRCWjhTfF2g/s1600/139089_pasangan_300_225.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiG6jAuET5ZxGgtqMXG91JWGJZ2wvfuTiGgQx9g_7MrMSVdnA1-VmCV5B-kY24nDgrUvjwoMYaLn4HW5OWy_reE8PjmJ3zsP59-2H5N0NTLBrq_s2jVi-4Kp7YErwtozc0YsRCWjhTfF2g/s1600/139089_pasangan_300_225.jpg" /></a></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Dia perempuanmu,<br />
yang meski lelah sepulang beraktifitas seharian tapi menyempatkan diri ke pasar atau minimarket sekedar membeli keperluan makanmu malam ini dan esok pagi.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Dia perempuanmu,<br />
yang meski tidur lebih malam namun memaksakan diri bangun lebih pagi dibanding siapapun, menyempatkan diri memasak untuk sarapanmu pagi ini.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Dia perempuanmu,<br />
yang terus belajar dan berusaha menyajikan makanan lezat dan bergizi meski awalnya tidak bisa memasak sama sekali.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Dia perempuanmu,<br />
yang meski pagi sekali sudah bangun namun tetap menyempatkan diri merapikan tempat tidur dan selimut yang kau pakai semalam serta handuk yang kau letakkan sembarangan sehabis mandi.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Dia perempuanmu,<br />
yang meski letih namun menyempatkan diri mencuci pakaian kotormu dan menyetrikakannya agar esok kau terlihat lebih rapi.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Dia perempuanmu,<br />
yang selalu memilihkan pakaian-pakaian terbaik untuk kau kenakan agar kau terlihat lebih tampan meski ada perasaan takut dan cemas bila ada perempuan lain yang melirikmu nanti.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Dia perempuanmu,<br />
yang meski terkadang sakit karena lelah namun tak pernah mengeluh dan tetap tersenyum menyambutmu setiap pagi, memastikan agar dimulai dengan indah hendaknya hari ini.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Dia perempuanmu,<br />
yang diam dalam ketakutan dan kecemasan mendapati tubuhmu yang panas tinggi malam ini.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Dia perempuanmu,<br />
yang meski menangis dalam cemas namun tetap tersenyum merawatmu yang terbaring sakit dan cerewet memastikan kau makan makanan bergizi dan meminum obatmu agar kau cepat sembuh dan bisa beraktifitas lagi.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Dia perempuanmu,<br />
yang sabar mendengar omelan ibumu lewat telepon karna mendapati dirinya tak begitu telaten dan sempurna mengurus keperluanmu sehari-hari.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Dia perempuanmu,<br />
yang selalu ada saat kau butuhkan dan selalu mendengarkan keluhanmu soal hal-hal kecil yang kau lewati hari ini.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Dia perempuanmu,<br />
yang tak pernah berhenti merindukanmu meski marah dan kecewa atas kelakuanmu yang terkadang mengecewakan hati.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Dia perempuanmu,<br />
yang berjanji tak akan marah lebih dari satu hari karena kehilanganmu justru lebih membuatnya takut dibanding memelihara amarah dan egonya sendiri.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Dia perempuanmu,<br />
yang tak pernah berhenti memaafkanmu dan kembali mempercayaimu setelah apa yang kau lakukan membuatnya tersakiti.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Dia perempuanmu,<br />
yang tak pernah kehabisan alasan untuk tetap mencintaimu lagi dan lagi meski hari terus berganti.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Ya, dia perempuanmu.<br />
<br />
---------------------------------------</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11375576200744344297noreply@blogger.com1