Berdiri di sudut kota tua
Mencoba mengukur kembali sejauh mana langkah kita
Jalanan ini masih seperti dulu
Penuh hiruk pikuk kendaraan yang melaju
Semua masih sama, masih terekam indah tentangmu
Aku lah wanita yang pernah bahagia
Pernah memiliki kau yang kusebut pria sempurna
Lebat alis melingkungi sepasang mata coklat
Rasa yang masih saja erat mengikat
Tentang peluk dalam lengan yang masih hangat
Tentang kamu di kepalaku yang masih menari-menari
Dan aku hanyalah perih di ulu hati
Jangan lagi bertanya,
sejauh mana aku melupa?
Demi rasa yang tertinggal dan demi yang tak terucap dalam kata
Sebuah
jalan semoga masih terbentang untuk membiarkan kaki ini melangkah ke sebuah
tempat untuk bertemu dan menyapa
Segala tentang mu, aku menolak lupa.
No comments:
Post a Comment