Showing posts with label Fiksi. Show all posts
Showing posts with label Fiksi. Show all posts

Wednesday, November 20, 2013

Kembang Api


Sudah seminggu Vivian dan ratusan orang lainnya ditampung di gedung besar ini. Mereka dikumpulkan di ruangan besar dan diberi makan oleh orang-orang berseragam dua kali sehari. Namun dia masih tidak mengetahui alasan dia berada di sana, menanyakan pada ayah ibunya pun sia-sia.

Menurut kabar, hari ini mereka akan dikeluarkan dari gedung besar ini, dihibur dengan kembang api.

Ternyata benar, siang itu pertama kalinya mereka keluar dari gedung dan langsung disambut kembang api  besar berwarna kuning dan oranye. Vivian senang sekali. Namun belum kembang apinya mati, satu persatu orang di depannya tumbang, tewas dengan kulit hitam legam seperti habis terbakar.


                    --------------------END--------------------

Diikutsertakan dalam #FF100Kata dengan tema Genosida.

Catatan: 
Genosida adalah sebuah pembantaian besar-besaran secara sistematis terhadap satu suku bangsa atau kelompok dengan maksud memusnahkan (membuat punah) bangsa tersebut. Genosida di sini menggunakan fosfor putih yang menyebabkan orang yang terpapar seakan tak sadar jika materi asap ini telah menembus kulit, saraf, otot, hingga ke dalam tulang dan membakarnya sampai tewas mengenaskan.

Tuesday, November 19, 2013

Lily

"Oh, Lily. Di sini kau rupanya. Sempurna dan menawan seperti biasanya."

 Ya Tuhan, lelaki itu lagi, taipan ternama yang beberapa bulan terakhir memujaku, atau memuja tubuhku lebih tepatnya. Lelaki ini selalu datang di setiap show yang aku ikuti, berlenggak-lenggok di atas catwalk menampilkan lingerie dan pakaian dalam termahal rancangan seorang desainer kondang.

Siapa yang tidak akan meneteskan air liur melihat tubuh yang ditopang oleh kaki jenjang, pinggang ramping, pinggul berlekuk, dan payudara montok? Bahkan lelaki tua yang lebih pantas ku panggil bapak ini saja tak mampu menolak pesonaku.

“Ya ampun, berapa kali ku katakan aku tak ingin jadi budak nafsumu!”



                                ------------------END-----------------

Monday, November 18, 2013

Aku Pergi




Lelaki itu bungkam, matanya sendu menahan tangis. Kemarin, kembali ku dapati pesan mesra dari wanita jahanam itu di ponselnya, ke sekian kalinya.

“Sudah berkali-kali aku katakan, aku akan pergi jika memang kau tidak dapat melepaskan bayang-bayang wanita jahanam itu dari hubungan kita. Aku muak, Mas. Aku capek selalu memaafkanmu tiap kali kau mengatakan ini hanya khilaf kemudian meminta maaf.” Ucapku dengan nada datar. Mungkin aku sudah tidak bisa marah, air mataku telah habis.

“Jangan tinggalkan aku, Sayang.” Dia terisak lirih. Mata lelakiku sempurna menganak sungai. Dia mengguncang kemudian memeluk tubuhku yang sudah kaku. Sebotol Sianida habis ku tenggak pagi ini.


                        ----------------------END---------------------

Diikutsertakan dalam #FF100Kata dengan tema #MataLelaki.

Sunday, November 17, 2013

Wanita Cantik Bergaun Putih

Aku menatap helai-helai pakaian yang bertebaran di lantai, pakaianku dan gaun putih wanita cantik di sebelahku. Bayangan saat aku menyentakkan wanita itu tadi malam langsung terlintas dalam benakku. Masih ku rasakan dinginnya kulitnya menyentuh kulitku ketika kenikmatan yang aku tebarkan menusuk seluruh syarafnya, aku hanyut dalam gairah yang tidak pernah sebelumnya aku rasakan. Sungguh malam yang indah.


"Terima kasih, Sayang. Kamu hebat!” ucapku sambil mengecup kening wanita berkulit putih itu.

Dia masih terlelap ketika aku beranjak turun dari tempat tidur. Aku berjalan menuju pintu depan untuk mengambil koran pagi. Headline pagi ini menarik, “Sebuah Kuburan Dibongkar, Mayat Seorang Wanita Hilang”.

                                   ----------------------------END----------------------------

Nekrofilia: mendapat kepuasan seksual bila melakukan hubungan seksual dengan mayat.