Lelaki
itu bungkam, matanya sendu menahan tangis. Kemarin, kembali ku dapati pesan
mesra dari wanita jahanam itu di ponselnya, ke sekian kalinya.
“Sudah
berkali-kali aku katakan, aku akan pergi jika memang kau tidak dapat melepaskan
bayang-bayang wanita jahanam itu dari hubungan kita. Aku muak, Mas. Aku capek
selalu memaafkanmu tiap kali kau mengatakan ini hanya khilaf kemudian meminta
maaf.” Ucapku dengan nada datar. Mungkin aku sudah tidak bisa marah, air mataku
telah habis.
“Jangan
tinggalkan aku, Sayang.” Dia terisak lirih. Mata lelakiku sempurna menganak
sungai. Dia mengguncang kemudian memeluk tubuhku yang sudah kaku. Sebotol
Sianida habis ku tenggak pagi ini.
----------------------END---------------------
Diikutsertakan dalam #FF100Kata dengan tema #MataLelaki.
No comments:
Post a Comment