Showing posts with label Hoping. Show all posts
Showing posts with label Hoping. Show all posts

Friday, January 4, 2013

Untuk Engkau


     "Engkau yang menempati ruang khusus di hatiku, semoga Tuhan membuatmu mendengar bisikan cintaku ini … 


Khusuk tundukku di hadapan Tuhan malam ini, untuk meminta agar engkau hanya dijatuh-cintakan kepadaku, dijadikan setia kepadaku dan yang kusetiai sampai akhir waktu, yang dibahagiakan bersamaku dalam pernikahan yang mesra, yang rukun, dan yang sejahtera selamanya.

Aamiin... " - Mario Teguh

Wednesday, January 2, 2013

Menunggu Hujan

Hai sayang, apa kabarmu di sana?
 Aku harap kamu baik-baik saja dan selalu diliputi kebahagiaan, seperti doa yang selalu ku lantunkan dalam tiap sujudku. 

Kau tahu apa, perkara yang paling tidak aku sukai dalam hidupku saat ini? Menunggu dan hujan. Aku paling tidak menyukai keduanya, apalagi jika aku terpaksa harus menunggu dalam hujan. Rasanyaaa.... entah.

Aku membenci perkara menunggu, apalagi dalam hujan.

Tapi tenang saja, aku punya satu pengecualian, yaitu KAMU. Meski kau haruskan aku terus menunggu dalam hujan gemuruh dalam dadaku, aku mau. Ya, aku mau ~.

"Menunggu hujan reda sama dengan menunggumu, menunggu hatimu. Aku bisa saja menerobosnya, berlari menembus batas tanpa peduli sakit yang nanti akan menghampiri, aku juga bahkan bisa belari menuju pulang, menuju tempat yg awalnya tdk tersentuh, tapi nyatanya aku disini~menunggu ;)" - Nice words from my beloved one: Siti Khadijah Hardyanti 




Friday, December 28, 2012

Hello Future


Belajar dari masa lalu.

Selalu ada hal menarik jika kita belajar dari masa lalu. Setiap orang memiliki masa lalu mereka sendiri-sendiri, baik atau buruk. Dan satu hal yang pasti dari masa lalu adalah masa tersebut tidak akan pernah bisa kita ulang walau seperseribu detikpun. Masa yang telah membuat kita seperti sekarang ini. Itulah masa lalu. Semua tak akan pernah sama seperti dahulu. Bumi terus berputar, manusia terus berubah. Hanya masa lalu yang akan tetap sama. 

Masa lalu memang sudah kita tinggalkan. Tapi bagaimana kita hari ini sangat ditentukan oleh masa lalu. Bagaimana pola pikir dan tingkat kedewasaan kita sangat ditentukan oleh bagaimana kita menyikapi masa lalu.

Betapa bodohnya aku yang di masa lalu terus asik dalam pengharapan yang salah tanpa pernah terusik, sementara aku sendiri menyadari betul kesalahan itu. Dan kini baru aku rasakan sesak akan rasa yang dulu begitu congkak. Mungkin aku memang harus segera beranjak, dari sebuah titik di mana aku selalu berpijak. 

Aku manusia biasa, berjalan dan terus mengikuti aliran kehidupan. Aku akan menjalani semua sesuai aturanku, selama itu tidak salah menurut aturanNya. Tapi dengan belajar dari masa lalu aku menyadari bahwa aku harus segera berubah. Harus dan tidak boleh tidak.

Perubahan itu perlu, karena dengan begitu aku belajar. 


And it's the beginning of something. It's a start either for you, and for us to have such as beautiful things. It's a hope, because finally there is another good things can happen, that we can finally be proud of.

Wednesday, December 26, 2012

Rindu Ini


Dear Kamu.

Masih ku ingat jelas saat itu, di mana aku termangu dalam kesendirianku. Kau hadir membawa angin segar, membuat aku kembali berfikir bahwa aku layak untuk kembali dicintai, dihormati dan dilindungi oleh seorang lelaki. 

Malam itu kita habiskan di sebuah restoran cepat saji. Bercerita tentang banyak hal hingga pukul lima di subuh hari. Suhu pendingin ruangan yang begitu rendah membuat rona merah bahagia itu hanya berupa wajah yang pucat pasi. Namun sesekali kau genggam erat tanganku, membuat aku hangat kembali. Pelan tetapi pasti, sejuta pesona yang kau pancarkan membuat aku jatuh hati. Walau ku tepis, diam-diam indahnya kedua mata coklat itu juga ku rindui. Duh, begitu mudahnya hatiku berlabuh kembali. Tuhan, dia makhluk terindah yang pernah menghampiri hati ini. Dia adalah bulan, meski angkuh diri tapi tetap menjadi yang terindah menyinari dalam gelapnya malam yang ku lalui.

Terlalu banyak pinta yang aku bisikkan pada Tuhan sejak pertemuan itu. Sesekali aku berdoa dalam sesegukan bertanya benarkah rasa ini adalah cinta yang kumaknai? Apakah kau juga punya rasa seperti yang aku rasa? Entahlah sayang, tabir yang kau buat kemudian terlalu banyak menyimpan misteri.

Namun kemudian dengan luka aku tersadar. Cinta kita bukan hal yang mungkin untuk jadi. Sebab kau dan dia ibarat dua insan yang telah terpatri. Salah aku yang telah hadir dan kemudian banyak berharap untuk juga dicintai. Dia adalah embun yang setiap pagi kau tunggu, sedangkan aku adalah mendung yang terkadang hanya merusak hangat senjamu. 

Oh Tuhan, aku sudahi semua harap dan rindu ini. Meski lagu mu tetap bernyayi dalam anganku, mungkin ini lah waktu di mana aku harus mengakhiri. Menunggu waktu di mana aku akan cukup baik bagimu, terasa begitu jengah. Aku bukan seorang pejuang. Tapi aku takkan menyerah. Mungkin aku hanya terlalu lelah...

Sunday, December 23, 2012

Tiada yang Kedua

Lihat ke sini, inilah aku yang senantiasa menghambakan diri dalam cintamu. Coba sebentar saja kau resapi atas apa aku berdiri.

Jika sedari awal perasaan ini hanya sebuah pura-pura, lalu kenapa aku harus bertahan sejauh ini? Sudah, jangan kau tanya lagi alasannya. Bahkan nalar pun hilang saat kau pinta aku menjelaskan rasanya.

Persepsi yang aku pilih menggambarkanmu, dan enggan membuka pintu untuk mengubah bentuknya. Aku takkan peduli dengan perkataan orang lain tentangmu. Persepsiku tentangmu tak kan kubiarkan terganggu. Bukankah begitu persepsi? Seutuhnya kuasaku?

Memang, sudah berulang kali aku mencoba membunuh perasaan ini. Tapi ibarat mengukur banyaknya air di samudra, semua ini sungguh sia-sia. Aku tak bisa. Jika yang kau pinta aku membuka lagi perasaan ini untuk hati-hati yang baru, maaf saja. Hatiku telah ku buka sia-sia untukmu. Tanpa ada yang kedua.

Saturday, November 3, 2012

I'm Trying


Mencoba dan berpura-pura. 
Apakah sama? 
Entah. Aku sendiri lebih memilih memaknainya secara berbeda. 

Mencoba berarti kamu memang ingin melakukan sesuatu yang sebenarnya kau sendiri tidak yakin apakah kau bisa, tapi kau tetap melakukannya dan percaya bahwa suatu saat apa yang kau coba lakukan akan berbuah manis. Kau punya tujuan.

Lalu apa bedanya dengan berpura-pura? 

Aku pernah berpura-pura untuk mencoba. Tapi aku tak bisa mencoba untuk berpura-pura. Itu saja. Sederhana. 
Dan apa perkara 'mencoba' yang paling sulit untuk aku lakukan sampai saat ini?  
To forget. Because trying to forget someone you love is just like trying to remember someone you never knew. 
Apakah aku harus mencoba berpura-pura lupa? Atau sebaliknya malah berpura-pura terlebih dahulu dan kemudian baru mencoba? 

Sulit memang. Jangan tanya rasanya. Aku lelah. Ingin sesekali aku menukar hati dengan dia, biar dia rasakan sendiri betapa lelahnya menjadi aku. Betapa lelahnya mencoba untuk lupa dan berpura-pura bahwa semua tinggal kenangan belaka. 

Oh, Tuhan.

Tuesday, July 17, 2012

Rindu

Aku rindu riuh kecupmu yang mampu melukiskan segala rasa hanya dengan lengkungan bibir saja, sementara segala kata yang kueja tak mampu menafsirkan cinta.

Aku rindu desah nafasmu yang membelai lembut bulu romaku, sederhana nan manja mendesau rindu.

oh Sayang, selalu ada kata rindu di tengah namamu.

Friday, July 6, 2012

Memori Juni


Juni hari ke duapuluh sembilan. 
  
Sayang, adakah desah pagi itu mengarak rindumu? 
Serupa menuai padi tak berisi, rinduku hanya menampar kosong di rengkuh jemari. Dekaplah aku, buat hatiku yang bergetar ini tenang sejenak. Tak perlu raga nyatamu. Sehela hangat nafas dari bibirmu cukup untuk membunuh rinduku. Dan rindu tetaplah rindu, meski tiada arti bagimu, aku akan menjemputnya untuk 'ada', dan untukmu. Semoga, suatu ketika. 
(◦''◦ )

♫ Awake - Secondhand Serenade 

Friday, May 25, 2012

Maha Suci Allah, Tuhan Yang Maha Membolak-balikkan Hati







يامقلب القلوب ثبت قلبي على دينك

'Yaa Muqallibal Quluub, Tsabbit Qalbi ‘Ala Diinik'
Artinya: “Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkan hati kami di atas agama-Mu.”[HR.Tirmidzi 3522, Ahmad 4/302, al-Hakim 1/525, Lihat Shohih Sunan Tirmidzi III no.2792]


يا مقــلـب لقــلــوب ثبــت قــلبـــي عــلى طـا عــتـك
'Yaa Muqallibal Quluub, Tsabbit Qalbi ‘Ala Ta'atik'

Artinya: “Wahai Dzat yg membolak-balikan hati teguhkanlah hatiku diatas ketaatan kepadamu”
[HR. Muslim (no. 2654)]



Jika namamu yang tertulis dalam Lauhul Mahfudz untuk diriku, niscaya rasa cinta itu akan Allah tanamkan dalam diri kita.  Tugasku bukan mencari dirimu, tapi mensholehkan diriku.  Wahai seseorang yang tertulis di Lauhul Mahfudzku, imamku dan ayah dari anak-anakku, engkau yang membersamai perjalananku nanti.  Aku percaya, kau sedang memperbaiki dirimu, , memantaskan dirimu untuk jadi imam bagi tulang rusukmu dan buah hatimu kelak.


Wednesday, May 23, 2012

Perempuan -2



Wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)nya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.“ (An-Nisa’:1)


Tuesday, May 10, 2011

Hilang

Sepekat awan
menangkis hangat
ada yang hilang dan pergi
ada yang bisu lalu jatuh
pergi mencari hangat
lalu mendapat luka
adakah yang tertinggal di hatimu?
walaupun tidak,
tolong bilang saja, IYA!
bohongi aku
tolong, buat hatiku yang gemetar ini tenang sejenak


Saturday, February 12, 2011

Terbang


Kubiarkan kau terbang bersama angin
Turun bersama embun
Hilang di balik kelam
Raib ditelan pekat malam

Untuk siapa aku di sini?
Berdiri sendiri dalam sepi
Mengisi hati dalam sunyi
Mencoba mendekapmu walau hanya imaji

:))

Wednesday, February 9, 2011

Seandainya Hari Esok Masih Ada











Seandainya hari esok masih ada

Jangan biarkan rasa cinta ini pergi
Meski waktu membatasi hari
Jangan biarkan ketulusan ini hanya jadi imaji
Meski jarak membatasi diri
Jangan biarkan ingkar menyakiti hati
Seandainya hari esok masi ada
Biarkan aku tetap menjadi gadis yang kau cintai



Friday, February 4, 2011

Inspiration Story

sepeda motor jelek
Ada cerita tentang seorang lelaki tua yang bekerja sebagai tukang kebun di kompleks perumahan perusahaan Chevron. Bapak tua itu sangat miskin, saking miskinnya, selama bertahun-tahun bekerja, hanyalah sebuah sepeda tua yang mampu ia beli. Namun dia mempunyai semangat yang kuat untuk mengangkat derajat keluarga melalui bidang pendidikan. Anak lelaki satu-satunya dia sekolahkan ke kota, di sekolah yang cukup bergengsi dan memiliki mutu yang bagus.

Sewaktu melihat seorang laki-laki menggonceng anaknya, lelaki tua itu menggumam, "seandainya aku punya uang sedikit saja, aku akan membeli sebuah motor, jelek pun tak apa, yang penting punya."

Lain tempat, anak bapak tua itu adalah anak yang berbakti dan saleh, sebut saja namanya Udin. Karena uang yang dikirimkan ayahnya tidak mampu mencukupi keperluannya setiap bulan, Udin bekerja sebagai tukang kebun di rumah seorang pemilik bengkel besar. Di rumah orang kaya tersebut terdapat sebuah motor tua yang jelek, milik almarhum ayah dari orang kaya tersebut, sebut saja namanya Bapak Oka. Melihat kegigihan dan ketekunan si Udin, Pak Oka memberikannya motor tua tersebut, namun dengan syarat gaji Udin dipotong sedikit-demi sedikit selama setahun. Karena keluarganya tidak pernah punya sepeda motor, Udin dengan senang hati menerima motor tersebut.

setelah setahun bekerja, Udin akhirnya membawa motor tersebut pulang. Melihat anaknya membawa sebuah sepeda motor,bapak Udin terkejut.
"Motor jelek siapa yang kamu curi, Nak?"tanya bapak Udin.
Udin lantas menjawab, "ini motor jelek punya saya, Pak. Saya beli dengan sdikit uang gaji saya bekerja sambilan di rumah orang kaya."

si bapak tua menggumam, "aku memiliki mimpi membeli motor jelek, ternyata anakku mendapatkannya. Seandainya saja dulu aku berani bermimpi punya motor yang bagus, mungkin anakku akan mendapatkan motor yang bagus pula."


Nah, that's the point. Beranilah bermimpi setinggi mungkin. Karena kita tidak pernah tahu rencana indah apa yang disiapkan Allah SWT untuk kita.

Beranilah bermimpi, karena mimpi ga bayar kok. :)