Juni hari ke duapuluh sembilan.
Sayang, adakah desah pagi itu mengarak
rindumu?
Serupa menuai padi tak berisi, rinduku hanya
menampar kosong di rengkuh jemari. Dekaplah aku, buat hatiku yang bergetar ini
tenang sejenak. Tak perlu raga nyatamu. Sehela hangat nafas dari bibirmu cukup
untuk membunuh rinduku. Dan rindu tetaplah rindu, meski tiada arti bagimu, aku
akan menjemputnya untuk 'ada', dan untukmu. Semoga, suatu ketika.
(◦'⌣'◦ )
♫ Awake - Secondhand Serenade ♫
No comments:
Post a Comment