Wednesday, September 26, 2012

Shattered Apart

Ya Tuhan, aku pikir dulu akan bisa menerima kenyataan ini, ternyata sama sekali tidak. Aku terlampau egois dengan perasaanku. Jujur, aku ingin utuh memilikimu. Tanpa berbagi dengan siapapun. Namun pada kenyataannya kau selalu dimiliki oleh gadis itu, tanpa menyisakan sedikit pun tempat untukku. Aku keliru dan terlalu memaksakan diri akan hal yang tidak pernah menjadi milikku. Aku yang salah. Berangan terlalu tinggi tanpa menyiapkan landasan yang tepat jika seandainya nanti anganku jatuh dan mati.

Dan yang jauh lebih menyakitkan untukku adalah bahkan dengan segala sakit hati yang telah kau beri, aku tetap tidak punya alasan untuk membencimu dan kemudian pergi meninggalkanmu. Aku dengan lemahnya tetap bertahan dan berdiri di sudut ini, untukmu. 

Tuhan, bolehkah aku titipkan seluruh urusan perasaan ini pada-Mu Sang Pemilik Hati? Aku terlalu lemah, aku lelah. Sama seperti kemarin, di saat aku memohon kekuatan di malam-malam panjang penuh keresahan dan menyesakkan karena harus menahan nafas kerinduan, aku berserah diri.