Sunday, April 1, 2018

Body Shaming - Shame on You

Karena lagi banyak yang bahas soal 'body shaming' di story instagram, saya juga mau sharing pengalaman saya. 

As you know, I've lost some weight since December yang mana membuat badan saya terlihat seperti papan dan/atau tengkorak berjalan. Saya pernah lebih kurus dari ini sebenernya, tapi dikarenakan saya sudah dalam berat badan ideal dalam waktu lama (hampir 5 tahun) bahkan sempat sangat semoq (54 kg dengan tinggi badan tidak seberapa), turun BB menjadi mendekati underweight (which is it still okay) dan kurus kayak sekarang bikin tubuh saya terlihat sedikit aneh. Pipi saya yg dulunya chubby banget jadi lebih tirus, pinggul saya yg dulunya full jd tepos kayak papan. Celana yang waktu kuliah s1 dulu pas (bahkan mendekati ketat), skrg jadi longgar saat saya pakai. Semua orang yang sudah lama tidak bertemu dengan saya pasti selalu bilang, "kurus banget lo skrg,"  atau "you look better before, why you look so terrible now?".

Awalnya saya biasa aja sih, tapi lama-lama annoyed juga. 
Saya kemudian mulai mendengarkan pendapat orang-orang, yang membuat diri saya sendiri insecure. Saya mulai bertanya pendapat orang lain should I regain some weight? What should I do? Should I eat this or that? Saya mulai pusing sama makanan, dan akhirnya stress sendiri. Saya mencoba makan banyak, tapi malah muntah atau diare, sementara makan sesering mungkin ga ngaruh ke badan.

Sekarang sudah mendekati akhir bulan Maret dan terakhir saya nimbang BB malah berat saya turun kurang lebih 1kg dari terakhir nimbang di awal februari, yang berarti usaha saya naikin berat badan adalah sia-sia.

Tapi pada akhirnya saya mikir, saya bukanlah apa yang orang lain liat tentang saya. Kalau saya nyaman dengan badan saya sendiri, ngapain mesti pusing sama pendapat orang lain. Saya mulai males mikirin apa kata orang lain tentang saya dan memikirkan tentang perasaan orang lain yang mengalami hal yg sama dengan saya, kayak: orang kurus yang pengen makan banyak tapi ga naik-naik bobot badannya sampe dikatain bulimia sama orang lain. Atau kayak orang gendut yang dikatain kebo dan disuruh diet sama orang lain. Rasanya sakit ya, ternyata. Udah usaha naikin/nurunin BB tapi ga ada perubahan aja udah bikin pusing, apalagi ditambah sama dengerin omongan orang lain yang ga bertanggung jawab. Lelah dedek, bang. 

Remember the old adage of walking in another person’s shoes? We should think about that before we start throwing around words that hold such a heavy weight with their perceived definitions.

Please gaes, no one need your opinion about someone's body. Please stop body shaming!!!
Menurut lo itu biasa aja, cuma basa basi busuk, hanya bercandaan biasa, tapi jauh dalam lubuk hati seseorang, pendapat lo mengenai tubuh orang tersebut itu mungkin sangat menyakiti mereka. Lo gatau kan usaha mereka? Lo gatau kan apa yang sebenernya terjadi sama tubuh mereka? Lo gatau kan mereka nyaman sama badan mereka?
 Let them be whatever they want. Mereka tersinggung juga bukan berarti mereka baperan, tapi memang apa yang lo lontarkan itu ga penting bahkan menyakiti mereka. 

Iya, saya sadar saya juga sering melakukan body shaming dulunya, secara sadar atau nggak. Tapi saya selalu berusaha untuk secara sadar untuk tidak lagi melakukan hal tersebut. Instead of saying "you look so skinny" or "gendutan ya lo skrg", saya akan lebih memilih "wah makin cantik aja kamu".

Remeh banget emang, tapi berarti banget buat lawan bicara lo. Gampang banget kan bikin hari orang lain cerah, segampang bikin orang lain sedih dengan kalimat yang mengandung 'body shaming' lo. 
Jika segampang itu jadi orang baik, kenapa harus jadi orang jahat? 
Coba deh pikir lagi.

Jadi, inti dari tulisan panjang ga penting di atas adalah, GA USAH RESE SAMA HIDUP ORANG LAIN AND MIND YOUR GODDAMN BUSINESS! CAPISCE?