Wednesday, August 14, 2013

Menolak Lupa

Berdiri di sudut kota tua
Mencoba mengukur kembali sejauh mana langkah kita
Jalanan ini masih seperti dulu
Penuh hiruk pikuk kendaraan yang melaju

Semua masih sama, masih terekam indah tentangmu

Aku lah wanita yang pernah bahagia
Pernah memiliki kau yang kusebut pria sempurna
Lebat alis melingkungi sepasang mata coklat
Rasa yang masih saja erat mengikat
Tentang peluk dalam lengan yang masih hangat
Tentang kamu di kepalaku yang masih menari-menari
Dan aku hanyalah perih di ulu hati

Jangan lagi bertanya,
sejauh mana aku melupa?

Demi rasa yang tertinggal dan demi yang tak terucap dalam kata
Sebuah jalan semoga masih terbentang untuk membiarkan kaki ini melangkah ke sebuah tempat untuk bertemu dan menyapa
Segala tentang mu, aku menolak lupa.