Monday, June 30, 2014

Love Letter♥ : Sincerely Me, Your (ex)-BestFriend

Surat dari (mantan) sahabat



Assalamualaikum. Hallo sahabat, gimana kabar kalian? Sudah lama aku tidak menyapa kalian. Hari ini aku sempatkan mengirim surat ini untuk kalian. Semoga ini tidak mengusik waktu istirahatmu walau hanya sesaat. Aku mengatakan ini sebagai wujud kepedulian seorang (mantan) sahabat. Aku tidak tahu apakah kau pernah menganggapku seperti itu, yang jelas aku pernah merasa bahwa kau sahabatku, dulu. Untuk saat ini, entahlah.. Hanya kalian dan Tuhan yang tau...

Maaf, bukan karena aku merindukan kalian, bukan karena aku ingin dekat lagi dengan kalian. Aku hanya ingin menyapa saudara lamaku. Yang dulu menemani banyak hariku. Sebenarnya aku tidak ingin memutus persaudaraan dengan kalian. Tenang aja, aku tidak akan melupakan kalian.
Jika benar dirimu adalah yang sekarang sering kulihat, aku hanya mengucapkan selamat karena kau tak lagi menutup-tutupi dirimu yang sebenarnya, karena kau tak lagi bersikap sok manis padaku. Tetapi, berhak jugakan aku kecewa akan sikapmu yang selama ini membohongiku? Wajar, kau tak berhak mengontrol perasaanku. Terima kasih untuk sikap manis dan sinis, terima kasih untuk pura-pura jadi temanku, terima kasih untuk tipu muslihat yang kau tunjukkan padaku.

Selama ini aku berusaha untuk sabar dan slalu memaafkan kamu. tapi hari ini, maaf aku nyerah. aku juga udah biasa tanpa kamu. begitu juga dengan kamu pastinya :)

Sekarang aku berjalan sendiri, tanpa berpegangan tangan dengan kalian seperti dulu. Semua hilang tanpa sisa, membawa sejuta kepercayaan yang telah ku berikan. Kalian tidak tau seberapa sakitnya hatiku.

Mungkin tulisan ini takkan basah oleh air mataku, tapi lembab di dalamnya merupakam wujud dari tangis hatiku. Jangan merasa sesak akan amarah dari sapaan singkatku ini. Karena aku tak ingin dan tak mau membecimu.
Surat ini untuk kalian, surat terakhir dariku. Maafkan aku, selanjutnya kita jalani hidup kita masing-masing. Telah ku putuskan menguburmu dalam-dalam bersama kenangan kita bersama. Tidak akan ada lagi aku dalam hari-harimu. Ku rasa ini memang terbaik, agar tidak ada yang saling tersakiti dan menyakiti.