Wednesday, December 26, 2012

Rindu Ini


Dear Kamu.

Masih ku ingat jelas saat itu, di mana aku termangu dalam kesendirianku. Kau hadir membawa angin segar, membuat aku kembali berfikir bahwa aku layak untuk kembali dicintai, dihormati dan dilindungi oleh seorang lelaki. 

Malam itu kita habiskan di sebuah restoran cepat saji. Bercerita tentang banyak hal hingga pukul lima di subuh hari. Suhu pendingin ruangan yang begitu rendah membuat rona merah bahagia itu hanya berupa wajah yang pucat pasi. Namun sesekali kau genggam erat tanganku, membuat aku hangat kembali. Pelan tetapi pasti, sejuta pesona yang kau pancarkan membuat aku jatuh hati. Walau ku tepis, diam-diam indahnya kedua mata coklat itu juga ku rindui. Duh, begitu mudahnya hatiku berlabuh kembali. Tuhan, dia makhluk terindah yang pernah menghampiri hati ini. Dia adalah bulan, meski angkuh diri tapi tetap menjadi yang terindah menyinari dalam gelapnya malam yang ku lalui.

Terlalu banyak pinta yang aku bisikkan pada Tuhan sejak pertemuan itu. Sesekali aku berdoa dalam sesegukan bertanya benarkah rasa ini adalah cinta yang kumaknai? Apakah kau juga punya rasa seperti yang aku rasa? Entahlah sayang, tabir yang kau buat kemudian terlalu banyak menyimpan misteri.

Namun kemudian dengan luka aku tersadar. Cinta kita bukan hal yang mungkin untuk jadi. Sebab kau dan dia ibarat dua insan yang telah terpatri. Salah aku yang telah hadir dan kemudian banyak berharap untuk juga dicintai. Dia adalah embun yang setiap pagi kau tunggu, sedangkan aku adalah mendung yang terkadang hanya merusak hangat senjamu. 

Oh Tuhan, aku sudahi semua harap dan rindu ini. Meski lagu mu tetap bernyayi dalam anganku, mungkin ini lah waktu di mana aku harus mengakhiri. Menunggu waktu di mana aku akan cukup baik bagimu, terasa begitu jengah. Aku bukan seorang pejuang. Tapi aku takkan menyerah. Mungkin aku hanya terlalu lelah...

4 comments:

Danang D. Cahyadi said...

wah, nemu blogger fkh lagi...keep writing, salam Blogger!

Unknown said...

Salam blogger juga kak.

Anonymous said...

Wah.. Wah.. Udah 200 sheet tisu gw habiskan gara-rara baca tulisan lu zel,,, next.. Ditunggu tulisan selanjutnya

Anonymous said...

indah