Sunday, July 15, 2012

Mama

"...Saat orang lain bermimpi menjadi dokter, guru, ilmuan, atau astronout, saya malah bermimpi menjadi seorang mama....."

Mama

As you know, Zella lagi ada di Duri, Riau saat ini. Menikmati libur panjang di rumah memang merupakan pilihan yang ga produktif. Apa yang bisa zella lakuin di rumah? Paling hebat hanya membantu mama dalam pekerjaan sehari-hari. Ya, hanya membantu. Sisanya dihabiskan dengan browsing di laptop atau bahkan hanya menonton televisi. Sangat ga produktif.

Baru beberapa hari di rumah, mulai terdengar dumelan dumelan kecil dari bibir zella. Malas begini malas begitu. Ga mau ini ga mau itu. Kamu tau, zella sendiri ga suka mendumel ga jelas. Tapi kali ini titik manja zella berada di titik tertinggi. Sampai zella tersadar, saat melihat seorang malaikat di pagi hari.

Mama.

Dialah malaikat itu. Subuh jam 5 pagi mama sudah terbangun. Mandi pagi, menunaikan shalat subuh lantas kemudian membaca ayat suci Alquran. Kegiatan pagi itu dilanjutkan mama dengan menyiapkan sarapan untuk papa. Pekerjaan pagi mama belum selesai, mama lalu menyapu rumah dan menyetrika tumpukan pakaian yang beberapa hari sebelumnya dicuci dan kemudian mencuci piring kotor di dapur,. Belum lagi lelah mama hilang, mama kemudian pergi ke warung terdekat yang menyediakan sayur dan kebutuhan dapur lainnya. Dengan berjalan kaki, mama membawa beberapa kantung sayuran dan kebutuhan dapur. Tidak ada sedikitpun kata lelah di mata mama. Akhirnya pekerjaan mama selesai setelah memasak beberapa sajian untuk makan siang itu.

Mama.

Duh, aku ini siapa? Kenapa hanya bisa diam melihat mama? 

Begitu mulianya menjadi mama. Wanita paling tegar, kuat, dan setia yang pernah aku temui. Mama sama sekali tidak pernah mengeluh. Segala cobaan hidup dihadapinya dengan tersenyum, meski kadang senyum itu berarti sakit teriris.  Mama dengan sabarnya mBetapa mulianya menjadi seorang mama.

Zella sempat bertanya pada diri sendiri. Seandainya nanti ada lelaki yang datang melamar dan menikahi zella, akankah zella se-kuat, se-tegar, dan se-setia mama?? Jangankan mengerjakan semua perkerjaan rumah itu, membersihkan kamar kos yang hanya berukuran 3x3m saja kadang zella masih mengeluh, "adakah yang bisa menolong??" Padahal hanya membereskan tempat tidur, meja belajar, dan merapihkan lemari, dan mengepel lantai kamar kos saja, zella sudah mencak-mencak dan menelepon mama dengan bilang, "Ma, zella sakit ini sakit itu. Pegel bagian ini bagian itu gara-gara bersihin kamar kos".

Duh, shame on me. Mau jadi apa anak mama ini?

Sedari zella kecil, mama memang mengerjakan hampir semua tugas rumah sendiri. Seingat zella, kami cuma beberapa kali punya pembantu rumah tangga. Zella masih ingat, dulu waktu zella masih duduk di Taman Kanak-kanak hingga kelas tiga Sekolah Dasar, kami sempat punya beberapa pembantu. Itu pun hanya membantu menyapu rumah, mencuci pakaian dan piring kotor. Sisanya mama kerjakan sendiri.

Melihat keikhlasan dan ketangguhan mama, zella tersadar. Zella sudah dewasa. Belajar mandiri dan mengerjakan semua sendiri  demi kebaikan diri. Jika kelak zella menikah nanti, zella harus seperti mama
: patuh dan setia, tangguh dan sabar. Mama tidak kaya, mama tidak punya apa-apa. Tapi mama punya harta yang paling berharga di dunia, yaitu keluarga yang bahagia. Jika sekarang mama tidak punya apa-apa, zella doakan semoga Allah ngasih mama rumah indah di akhirat syurga sana. Amin.


Terima kasih mama, karna udah mau jadi mama buat kami anak-anakmu. Sekarang zella emang ga bisa ngasih apa-apa buat mama. Zella cuma anak manja mama yang cuma bisa ngeluh ini itu. Tapi bila kelak zella sudah menjadi orang yang sukses, kebahagiaan mama akan jadi prioritas utama zella. Zella janji, buat mama.




When you look at your life, the greatest happinesses are family happinesses. ~Joyce Brothers

No comments: