Friday, July 6, 2012

Memori Juni


Juni hari ke duapuluh sembilan. 
  
Sayang, adakah desah pagi itu mengarak rindumu? 
Serupa menuai padi tak berisi, rinduku hanya menampar kosong di rengkuh jemari. Dekaplah aku, buat hatiku yang bergetar ini tenang sejenak. Tak perlu raga nyatamu. Sehela hangat nafas dari bibirmu cukup untuk membunuh rinduku. Dan rindu tetaplah rindu, meski tiada arti bagimu, aku akan menjemputnya untuk 'ada', dan untukmu. Semoga, suatu ketika. 
(◦''◦ )

♫ Awake - Secondhand Serenade 

No comments: